Senin, 08 Agustus 2016

Inflasi

Pengertian Inflasi
Inflasi merupakan suatu proses kenaikan harga-harga barang umum yang secara terus-menerus. Kenaikan harga yang bersifat sementara tidak dapat dikatakan sebagai inflasi.


Penyebab Inflasi
1) Pemerintah : jika penerimaan lebih kecil daripada pengeluearan, maka pemerintah dapat mencetak uang baru. Hal ini akan menyebabkan inflasi apabila tidak diimbangi dengan penambahan produksi yang ditawarkan kepada masyarakat.

2) Pihak swasta : jika pihak swasta menerima banyak kredit dengan jumlah besar untuk memenuhi permintaan penjamin pihak swasta.

3) Ekspor-impor : jika ekspor lebih besar dari impor, devisa yang diterima akan menambah jumlah uang yang beredar dan akan menimbulkan inflasi.


Jenis Inflasi
Berdasarkan tingkat keparahannya :
1. Inflasi rendah : kenaikannya di bawah 10% pertahun.
2. Inflasi sedang : kenaikannya 10 - 30% pertahun.
3. Inflasi tinggi : kenaikannya 30 - 100% pertahun.
4. Hiperinflasi : kenaikannya lebih dari 100% pertahun.

Bedasarkan penyebabnya :
1. Inflasi tarikan permintaan (demand-pull inflation) : terjadi karena kenaikan dalam permintaan total saat perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full employment.
2. Inflasi desakan biaya (cost-push inflaton) : terjadi karena meningkatnya harga produksi (input) sehingga mengakibatkan harga produk yang dihasilkan (output) ikut naik.

Berdasarkan asalnya :
1. dalam negeri (domestic inflation) : terjadi karena peristiwa ekonomi di dalam negeri.
2. luar negeri (imported inflation) : terjadi karena tingginya harga barang yang dibeli dari luar negeri.


Dampak Inflasi
Positif :
1. Mendorong tingkat bunga
2. Mendorong penanaman modal yang bersifat spekulasi.
3. Mendorong untuk melakukan kegiatan ekonomi dan pembangunan.

Negatif:
1. Investasi berkurang.
2. Menimbulkan ketidakpastian keadaan ekonomi di masa depan.
3. Menyebabkan daya saing produk nasional berkurang.
4. Menimbulkan defisit neraca pembayaran.
5. Merosotnya tingkat kesejahteraan.


Kebijakan Pemerintah Dalam Mengendalikan Inflasi
1. Kebijakan moneter : kebijakan untuk mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat.
    a) Politik diskonto (peningkatan suku bunga).
    b) Politik pasar terbuka ( penjualan surat berharga).
    c) Politik cash ratio (peningkatan cadangan kas pemerintah).
    d) Politik kredit selektif (pengetatan pemberian kredit).

2. Kebijakan fiskal : kebijakan untuk memengaruhi penerimaan atau pengeluaran negara.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar